Drumset elektrik atau Drumset elektronik adalah sebuah instrumen perkusi dengan pad-pad trigger yang mampu menghasilkan bunyi gelombang elektronik atau bunyi-bunyi perkusi dalam bentuk sampling. Definisi ini juga yang membedakan Drumset elektronik dengan drumset-drumset konvensional yang selama ini dikenal luas oleh masyarakat.
Cara kerja drumset elektronik
Pada saat pad drumset elektronik dipukul, terjadi sebuah perubahan voltasi yang dipicu oleh piezoelectric transduser (piezo) atau force sensitive resistor (FSR). Perubahan voltasi tersebut akan menghasilkan suatu sinyal yang akan di teruskan kepada bagian prosesing drumset elektronik (disebut juga bagian "otak drumset elektronik") melalui kabel TS atau TRS dan kemudian di terjemahkan kedalam bentuk gelombang elektronik digital. Gelombang elektronik digital ini yang kemudian akan menghasilkan bunyi-bunyian perkusi pada pad drumset elektronik. Kebanyakan modul yang umum digunakan sudah memiliki kelengkapan pad trigger (pad-pad yang terdapat pada elektronik drumset) meliputi : 2 atau lebih simbal , sebuah kick bass, 3 sampai 4 tom drum, snare drum (dengan dual trigger untuk bagian head dan rim) dan sebuah hi-hat. Bagian hi-hat memiliki kontroller yang di tekan dengan kaki kiri untuk menghasilkan bunyi buka-tutup pada hi-hat. Kemampuan yang dimiliki drumset elektronik untuk mampu menghasilkan bunyi-bunyian perkusi apapun pada pad trigger yang tersedia memberikan drummer-drummer elektronik sebuah kemungkinan yang hampir tidak terbatas dalam mengkonfigurasi drumset elektronik mereka. Drumset elektronik juga mampu menerima bunyi-bunyian yang bukan merupakan bunyi perkusi, mengubahnya ke dalam bentuk sampling dan di posisikan kepada trigger pad tertentu. Kemampuan ini menjadikan drumset elektronik sebagai drumset yang sangat mudah di kostumisasi untuk beragam jenis musik mulai dari pop, jazz, hingga musik industri dengan bunyi-bunyi perkusi yang tidak biasa. Drumset elektronik biasanya memiliki banyak pilihan lagu dengan berbagai genre musik yang tersimpan pada otak drumset elektronik sehingga menjadikan perangkat sebagai sarana yang sangat tepat untuk belajar dan latihan bagi seorang drummer pemula.
Drumset elektronik generasi awal
Diambil dari wawancara dengan Graeme Charles Edge lahir pada tanggal 30 Maret 1941 di Rocester, England dari group band The Moody Blues:
Pertanyaan- "salah satu benda teraneh adalah 'Procession' (Every Good Boy Deserves Favor, 1971) membahas temuan pionir Graeme Edge tentang drumset elektronik. Dari mana ide untuk membuat benda ini datang?"
Graeme- "...Saya berhubungan dengan professor elektronik dari Sussex University, Brian Groves. Kami sedang merencanakan untuk membangun sebuah peralatan eletronik drum. Sebuah ide yang sangat luar biasa. Saat itu kami telah berhasil merancang sebuah kontrol panel, sekarang sudah menjadi barang antik tapi kami merupakan orang pertama yang berhasil mengembangkan alat ini. Kontrol panel tersebut terdiri dari beberapa bagian karet dan kertas perak pada bagian belakang dengan sebuah koil perak yang bergerak naik turun di dalam magnet yang memproduksi sinyal. Jadi ini merupakan alat yang sensitif terhadap sentuhan. Untuk penelitian ini kami memggunakan 5 snare drum, 10 tom-tom drum, kick bass dan 16 sequencer yang terpasang dua di setiap sisi. Semua dipasang dengan transistor. Jadi kira-kira terdapat 500 transistor. Percobaan itu lebih mirip spaghetti daripada sebuah elektronik drum, namun pada saat percobaan itu berhasil rasanya sungguh memuaskan..."
Banyak drummer mengatakan drumset elektronik generasi awal hanya mampu memberikan suara yang setara dengan suara drum akustik. Ini dikarenakan masih terdapat banyak issue seputar sistem triggering dan hasil suara yang dihasilkan. Ini yang mempengaruhi model-model pionir pada drumset elektronik seperti Pollard Syndrum, Simmons dan Yamaha lebih sering digunakan untuk bermain musik berjenis rock, disko atau techno dimana musik-musik berjenis seperti biasanya dimainkan dengan beat tertentu secara berulang dan tidak membutuhkan perbedaan yang mencolok dari dinamika timbra. Adalah Pollard Syndrum yang kemudian berhasil menjadi elektronik drum pertama yang secara kualitas dapat dipergunakan untuk kebutuhan rekaman studio.
Cara kerja drumset elektronik
Pada saat pad drumset elektronik dipukul, terjadi sebuah perubahan voltasi yang dipicu oleh piezoelectric transduser (piezo) atau force sensitive resistor (FSR). Perubahan voltasi tersebut akan menghasilkan suatu sinyal yang akan di teruskan kepada bagian prosesing drumset elektronik (disebut juga bagian "otak drumset elektronik") melalui kabel TS atau TRS dan kemudian di terjemahkan kedalam bentuk gelombang elektronik digital. Gelombang elektronik digital ini yang kemudian akan menghasilkan bunyi-bunyian perkusi pada pad drumset elektronik. Kebanyakan modul yang umum digunakan sudah memiliki kelengkapan pad trigger (pad-pad yang terdapat pada elektronik drumset) meliputi : 2 atau lebih simbal , sebuah kick bass, 3 sampai 4 tom drum, snare drum (dengan dual trigger untuk bagian head dan rim) dan sebuah hi-hat. Bagian hi-hat memiliki kontroller yang di tekan dengan kaki kiri untuk menghasilkan bunyi buka-tutup pada hi-hat. Kemampuan yang dimiliki drumset elektronik untuk mampu menghasilkan bunyi-bunyian perkusi apapun pada pad trigger yang tersedia memberikan drummer-drummer elektronik sebuah kemungkinan yang hampir tidak terbatas dalam mengkonfigurasi drumset elektronik mereka. Drumset elektronik juga mampu menerima bunyi-bunyian yang bukan merupakan bunyi perkusi, mengubahnya ke dalam bentuk sampling dan di posisikan kepada trigger pad tertentu. Kemampuan ini menjadikan drumset elektronik sebagai drumset yang sangat mudah di kostumisasi untuk beragam jenis musik mulai dari pop, jazz, hingga musik industri dengan bunyi-bunyi perkusi yang tidak biasa. Drumset elektronik biasanya memiliki banyak pilihan lagu dengan berbagai genre musik yang tersimpan pada otak drumset elektronik sehingga menjadikan perangkat sebagai sarana yang sangat tepat untuk belajar dan latihan bagi seorang drummer pemula.
Drumset elektronik generasi awal
Diambil dari wawancara dengan Graeme Charles Edge lahir pada tanggal 30 Maret 1941 di Rocester, England dari group band The Moody Blues:
Pertanyaan- "salah satu benda teraneh adalah 'Procession' (Every Good Boy Deserves Favor, 1971) membahas temuan pionir Graeme Edge tentang drumset elektronik. Dari mana ide untuk membuat benda ini datang?"
Graeme- "...Saya berhubungan dengan professor elektronik dari Sussex University, Brian Groves. Kami sedang merencanakan untuk membangun sebuah peralatan eletronik drum. Sebuah ide yang sangat luar biasa. Saat itu kami telah berhasil merancang sebuah kontrol panel, sekarang sudah menjadi barang antik tapi kami merupakan orang pertama yang berhasil mengembangkan alat ini. Kontrol panel tersebut terdiri dari beberapa bagian karet dan kertas perak pada bagian belakang dengan sebuah koil perak yang bergerak naik turun di dalam magnet yang memproduksi sinyal. Jadi ini merupakan alat yang sensitif terhadap sentuhan. Untuk penelitian ini kami memggunakan 5 snare drum, 10 tom-tom drum, kick bass dan 16 sequencer yang terpasang dua di setiap sisi. Semua dipasang dengan transistor. Jadi kira-kira terdapat 500 transistor. Percobaan itu lebih mirip spaghetti daripada sebuah elektronik drum, namun pada saat percobaan itu berhasil rasanya sungguh memuaskan..."
Banyak drummer mengatakan drumset elektronik generasi awal hanya mampu memberikan suara yang setara dengan suara drum akustik. Ini dikarenakan masih terdapat banyak issue seputar sistem triggering dan hasil suara yang dihasilkan. Ini yang mempengaruhi model-model pionir pada drumset elektronik seperti Pollard Syndrum, Simmons dan Yamaha lebih sering digunakan untuk bermain musik berjenis rock, disko atau techno dimana musik-musik berjenis seperti biasanya dimainkan dengan beat tertentu secara berulang dan tidak membutuhkan perbedaan yang mencolok dari dinamika timbra. Adalah Pollard Syndrum yang kemudian berhasil menjadi elektronik drum pertama yang secara kualitas dapat dipergunakan untuk kebutuhan rekaman studio.
Inovasi terbaru seputar drumset elektronik
Drumset elektronik yang ada sekarang telah di bangun sedemikian rupa untuk mengatasi segala kekurangan yang ada pada elektronik drum generasi awal. Walau tiap manufaktur memiliki model standar atau entry level, terdapat juga model-model professional yang dirancang untuk memberikan pengalaman bermain yang mendekati atau bahkan nyaris tidak dapat dibedakan dengan drumset konvensional berkulitas. Contoh untuk model ini antara lain adalah Yamaha DTXtreme IIS, DDrum4SE dan Roland seri TD-12 dan TD-20 V-Drums. Model-model high end ini dilengkapi dengan :
- Digital sound dengan kualitas tinggi- Model-model ini menawarkan opsi beragam mulai dari suara drum yang berkualitas tinggi hingga bunyi-bunyian perkusi asli dengan ratusan sampel berformat 24 bit yang dapat dipilih. Yamaha DTXtreme IIs bahkan memiliki kemampuan untuk menyimpan sampel yang di hasilkan sendiri oleh pengguna hingga ke ukuran 8 MB.
- Sensor perasa yang dapat diposisikan dan mendeteksi dinamika pukulan- Model ini mampu mendeteksi bagian mana dari pad yang terkena guncangan/pukulan dan menghasilkan suara seperti drum yang sebenarnya. Kemudian bunyi suara yang dikeluarkan juga akan bervariasi sesuai seberapa keras kita memukul pad trigger tersebut.
- Bunyi Hi-Hats yang realistis- Hi-hat drumset elektronik di rancang menyerupai stand hi-hat pada drumset konvensional dan memiliki kemampuan yang serupa. Modul elektronik pada model-model ini mampu menghasilkan suara buka-tutup hi-hat yang bervariasi dari buka penuh, setengah terbuka hingga tutup penuh.
- Trigger yang bervariasi pada pad- snare dan tom drum memiliki zona pukul yang berbeda antara head dan rim. Pada simbal juga terdapat zona pukul yang berbeda antara bagian ujung simbal, tengah dan bell yang semuanya akan menghasilkan suara yang berbeda-beda juga.
- Output yang beragam- Model ini dilengkapi kemampuan untuk menghasilkan suara yang bervariasi dan dapat di mix sesuai kebutuhan. Sebagai tambahan, suara output tersebut dapat di kontrol volume nya oleh pengguna.
- Slot untuk ekspansi/koneksi MIDI- Untuk memperkaya modul dengan berbagai macam jenis sample bunyi-bunyian perkusi, maka model-model ini juga dilengkapi dengan slot yang dapat terhubung dengan perangkat-perangkat eksternal. Kombinasi antara penggunaan drumset elektronik dan software untuk personal computer, bahkan dapat menghasilkan bunyi drum yang sangat jernih, semirip aslinya dan sangat mudah di kustomisasi sehingga dalam beberapa tahun terakhir mulai dapat menggantikan posisi drumset konvensional untuk kepentingan rekaman studio.
Musisi yang menggunakan drumset elektronik
- Rick Allen - Def Leppard 1985 – sekarang: setelah kehilangan tangan kirinya, Allen menggunakan drumset yang dikustomisasi dan dirancang oleh Simmons (Perusahaan elektronik drumset), dan sejak saat itu terus memodifikasi drumset nya sendiri.
- Wolfgang Flur, Karl Bartos (Kraftwerk): world's first manual electronic drum kit, 1973.
- Rick Colaluca (Watchtower) (hanya toms)
- Tim Alexander (Primus)
- Bill Bruford di (King Crimson) dan (ABWH)
- Igor Cavalera (Sepultura)
- Rob Bourdon (Linkin Park): menggunakan dua pad Pintech di bagian kiri drumset nya dengan trigger suara snare yang berbeda.
- Sean Reinert (Cynic)
- Travis Barker: pada album Plus 44
- Hal Blaine: drummer session untuk Pollard Syndrum.
- Phil Collins (Genesis): menggunakan peralatan Simmons pada album Genesis and Invisible Touch
- Rocky Gray (Evanescence)
- David Kennedy (Angels & Airwaves): Tour Angels & Airwaves di tahun 2008.
- Nick Mason (Pink Floyd)
- Pollard Syndrum
- Tats Faustino
- Doll Factory
- Jean-Michel Jarre
- Bud Gaugh – sublime
- Roger Taylor – Queen
- Joseph San Mateo (Kairos)
- Peter Hook, Bekas pemain bass dari band New Order
- Gary Wallis – Pink Floyd, Mike & The Mechanics, Shiller, Il Divo
- Carl Palmer of Emerson, Lake & Palmer di tahun 1973 untuk album Brain Salad Surgery di lagu "Toccata"
- Mike Portnoy (Dream Theater – trigger kick bass, snare dan toms.
- Christoph Schneider (Rammstein)
- Stuart Elliott (The Alan Parsons Project)
- Akira Jimbo
- Mickey Dolenz: Pada saat reuni Monkees' di pertengahan tahun 1990
- Alan White dari Yes
- Stephen Morris (New Order & Joy Division)
- Bill Rieflin (Ministry, Revolting Cocks, KMFDM & R.E.M.)
- Alex Van Halen di tahun 1984 untuk keperluan album Unlawful Carna Knowledge dan tour. Setelah itu ia kembali menggunakan akustik drumset.
- Keith Moon (The Who) Pollard Syndrum
- Rogerio Jardim – Infected Mushroom
- Jay Moore (Primal State) – Reality Resistant
- Alan Myers (Devo) – drum pad merk Synare
- Chad Wackerman (Frank Zappa)
- Alan Wilder (Depeche Mode)
- Colm Ó Cíosóig (My Bloody Valentine) di album Loveless
- Warren Cann (Ultravox)
- Nadeem-Shravan Bollywood: Duo komposer yang meroket di tahun 1990an dengan musik mereka. Mereka mengkombinasikan Elektronik drumset dengan konga.
- Da Kurlzz (Hollywood Undead): Menggunakan drumset elektronik di setiap pertunjukkan live dan di album Swan Songs
- Nicholas Barker (Dimmu Borgir)
- Malcolm Holmes (Orchestral Manoeuvres in the Dark)
- Dan Pearson (Ganga Giri)
- Yukihiro Takahashi (Yellow Magic Orchestra)
- Jez Strode (Kajagoogoo)
- Matt Tong of Block Party menggunakan drumset elektronik pada track Compliments dari album di tahun 2005.
- Sly Dunbar
Referensi
- http://www.ehow.com/about_5072992_history-electronic-drum-kit.html
- http://en.wikipedia.org/wiki/Electronic_drum
- http://id.wikipedia.org/wiki/Drumset_elektrik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar